Jumat, 03 Agustus 2012

Penyelamat dan Kekuatanku


Pernahkah kamu merasakan rasa sakit yang begitu dalam. Pernahkah kamu merasa disakiti oleh orang-orang yang dekat denganmu.

Atau pernahkah kamu merasa ditolak. Direndahkan? Atau bahkan dihakimi oleh sesamamu?

Saya bersyukur memiliki Allah yang tidak hanya selalu dekat dengan kita tetapi Ia benar-benar Allah yang hidup. Setiap kali ada hal-hal yang mengecewakan dalam hidup ini, saya selalu memandang kepadaNya. Setiap keteladanan dalam hidupNya adalah kekuatan buat saya.

Jika kamu hari ini merasa begitu sakit, pandanglah Dia. Dia tidak hanya setia tetapi Dia juga tahu apa yang kita rasakan karena Dia pernah dan selalu ada untuk kita. Dia tidak hanya mau menghapus dukaMu tetapi Dia juga mau menyelamatkanMu.

17“See, I will create 
new heavens and a new earth. 
The former things will not be remembered, nor will they come to mind.
18 But be glad and rejoice forever in what I will create, for I will create Jerusalem to be a delight and its people a joy.
19 I will rejoice over Jerusalem and take delight in my people; the sound of weeping and of crying will be heard in it no more.
20 “Never again will there be in it an infant who lives but a few days, or an old man who does not live out his years; 
the one who dies at a hundred 
will be thought a mere child; the one who fails to reach a hundred 
will be considered accursed.
21 They will build houses and dwell in them; they will plant vineyards and eat their fruit.
22 No longer will they build houses and others live in them, or plant and others eat. For as the days of a tree, so will be the days of my people; my chosen ones will long enjoy
 the work of their hands.
23 They will not labor in vain, nor will they bear children doomed to misfortune; 
for they will be a people blessed by the Lord, they and their descendants with them.
24 Before they call I will answer; while they are still speaking I will hear.
25 The wolf and the lamb will feed together, and the lion will eat straw like the ox, and dust will be the serpent’s food. They will neither harm nor destroy on all my holy mountain,” 
says the Lord. (Isaiah 65:17-25 – NIV)


Selamat Beraktifitas,
GBU J

Jumat, 18 Mei 2012

Damai Bersama Tuhan


Sangatlah tidak enak ketika kamu dalam keadaan kurang baik. Sama halnya ketika kesehatan saya kurang baik dan saya juga harus kehilangan pekerjaan. Sangatlah tidak enak juga ketika kamu dalam keadaan nyaman tapi kemudian masa-masa sulit itu datang.

Namun Allah sanggup untuk memampukan kita melewati masa-masa sulit itu. Satu hal yang pasti Ia selalu hadir untuk memelihara hidup kita.

Apapun kondisi kamu, sehat atau sakit, dalam kelimpahan atau kekurangan, kedamaian sejati hadir ketika kita mau menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam tanganNya.

Dear Lord, thank you for saving my life.

Sampai masa tuamu Aku tetap Dia 
dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. 
Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus;
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. (Yesaya 46:4)



Sabtu, 07 April 2012

He Leads Me to the Right Path.


Saya pernah salah mempercayakan arah perjalanan saya kepada seorang sopir taxi. Beberapa hari yang lalu dalam suatu perjalanan ketika menuju suatu tempat sang sopir menanyakan kepada saya apakah kita akan melewati jalan A. Lalu kemudian saya menjawab "lewat jalan B juga tidak apa-apa". Karena saya pikir jalan B tentu lebih mudah karena tidak berliku-liku dibanding jalan A meskipun keduanya dapat ditempuh dengan waktu yang sama. Tetapi di akhir perkataan saya mengatakan kepadanya "terserah Bapak". Sebenarnya maksud saya adalah boleh melewati jalan A atau jalan B.

Ternyata kata terserah membawa saya tidak melewati jalan A atau B melainkan jalan C, yang menurut saya jalan tersebut menempuh perjalanan yang lebih panjang dan lebih lama. Saya tidak komplain saat itu karena saya telah menyebut kata "terserah bapak". Jujur agak mengecewakan saya :)

Kejadian itu membuat saya merenung. Sama dengan hidup kita ini. Bagaimana jadinya jika kita salah mempercayakan perjalanan hidup kita ini. Seringkali kita telah berpikir bahwa kita telah cukup mempercayakan hidup kita kepadaNya, namun seringkali kita berjalan sesuai dengan keinginan kita sendiri.

Seringkali kita berpikir sudah cukup taat kepadaNya namun seringkali itu juga kita sering mengecewakanNya. Jika kita mau mempercayakan hidup kita kepadaNya maka itu berarti hidup yang kita jalani adalah hidup yang penuh ketaatan.


"The Lord is my  shepherd, I shall not be in want. He makes me lie down in green pastures, he leads me beside quiet waters, he restores my soul. He guides me in paths of righteousness for his name's  sake. Even though I walk through the valley of the shadow of death, I will fear no evil, for you are with me; your rod and your staff, they comfort me. You prepare a table before me in the presence of my enemies. You anoint my head with oil; my cup overflows. Surely goodness and love will follow me all the days of my life, and I will dwell in the house of the Lord forever." - Psalm 23.



Kamis, 08 Maret 2012

Lihatlah Dengan Kasih

Dulu saya sering tidak merasa nyaman jika ibu saya terlalu berlebihan memperhatikan adik saya atau kakak-kakak saya. Bukan karena cemburu merasa mereka lebih diperhatikan, tapi karena saya berpikir ibu saya terlalu berlebihan dan terlalu memanjakan mereka.

Misalnya jika adik atau kakak saya datang berkunjung ke rumah dimana ibu saya tinggal. Biasanya ibu saya akan memperlakukannya terlalu berlebihan. Bahkan ketika adik saya akan pulang kembali ke kostnya, ibu saya pasti sibuk setengah mati menyiapkan perlengkapan dan kebutuhan adikku itu.

Kadang saya merasa kesal dengan adik saya ataupun kakak saya, mengapa mereka mau membiarkan dirinya dilayani seperti itu oleh ibu saya.

Melalui kitab Yohanes 12:1-8 ketika Yesus diurapi oleh seorang perempuan dengan minyak narwastu yang mahal harganya, Tuhan mengingatkan saya bagaimana saya harus memandang perbuatan seseorang dengan iman. Jika saya melihat dengan iman, maka saya akan melihat kebaikan seorang ibu yang sangat mengasihi anaknya bukan sebaliknya yaitu melihat seorang ibu yang memanjakan anaknya.



Selamat Berbagi,
God Bless U :)








Minggu, 01 Januari 2012

Happy New Year 2012


Kira-kira 7 tahun yang lalu saya pernah menanyakan kepada teman "Apa sih tujuan hidup saya?". Saat itu saya merasakan kehampaan, kekosongan, dan saya merasa berada di jalan yang salah. Saya begitu lelah.

Cara Tuhan memang tidak dapat saya selami. Ia datang dengan caranya sendiri. Di tahun 2011 ketika saya sedang membereskan buku-buku, saya mendapatkan sebuah buku yang pernah saya beli di tahun 2006 yang tidak pernah saya baca oleh karena kesibukan saya.

Ketika saya menemukan buku itu saya diingatkan kembali dengan pertanyaan itu "Apa sih tujuan hidup saya".
Ia, Tuhan, Sang Pencipta datang dengan caranya yang ajaib menjawab pertanyaan saya.

Let the heavens rejoice, let the earth be glad; let them say among the nations, "The LORD reigns!"




Selamat Tahun Baru 2012
Tuhan Memberkati