Setiap kita pasti mengingat sebagian atau sedikit peristiwa masa kecil. Entah mengapa Minggu itu saya berniat sekali untuk tidak pergi ibadah Sekolah Minggu. Tiba-tiba saja ayah saya muncul, saya tahu ia mencari saya. Jujur, saya sangat takut sekali dan kesal melihat muka ayah saya. Bagaimana tidak, saya sedang asyik-asyiknya bermain bersama teman-teman dan tiba-tiba saja saya harus mengakhirinya.
Saya juga masih mengingat bagaimana adik saya harus lari bersembunyi dari rumah oleh karena ia tidak mau datang ke kelas agama yang diadakan di luar jam sekolah. Tentu ayah saya tidak suka hal ini.
Ya, itulah salah satu cara bagaimana ia, seorang ayah dalam mendidik anak-anaknya. Ia memang tidak memberikan kami harta warisan duniawi tetapi ia telah memberikan kami warisan kekal yang tidak akan pernah habis.
Saya percaya apa yang telah ia kerjakan dulu dengan caranya yang unik itu karena rasa cintanya kepada Tuhan. Dan ia ingin agar kami, anak-anaknya dapat merasakan cinta Tuhan seperti yang ia rasakan.
"Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." (Ulangan 6:5-7)
Selamat Berbagi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar