Senin, 06 Oktober 2014

Lalang di antara Gandum


"Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." (Matius 13:24-30).


Mungkin di antara kita juga sempat berpikir mengapa Tuhan membiarkan semua kejahatan itu tetap ada dan semakin menjadi di dunia ini. Namun saya percaya bahwa karya pemeliharaan Tuhan itu selalu ada dan damai-Nya itu selalu hadir di hati. Kalau kita berpegang pada janji Tuhan dan karya penyelamatan-Nya kita tidak akan pernah ragu lagi dan menjadi bimbang dengan adanya hal-hal buruk yang masih terjadi di sekitar kita. 


Tidak hanya itu saja, betapa Tuhan begitu sabar dan setia menunggu anak-anak-Nya terkasih untuk datang kepada-Nya. Ia sabar membentuk kita untuk menjadi sempurna karena Dia adalah sempurna dan Dia sangat sabar menunggu anak-anaknya yang tersesat untuk kembali datang kepada-Nya sampai saatnya ketika masa penuaian itu tiba.



gambar: www.sarapanpagi.org

Selamat Berbagi!




Jumat, 28 Februari 2014

My God is Awesome

Baru-baru ini saya menambal sebuah sprei lama. Menurut saya sprei itu masih bagus dan seharusnya kalau dilihat dari usia pemakaian dan pembeliannya jika dibanding dengan sprei-sprei lainnya, kain sprei ini harusnya masih bagus dan kuat. Tapi ketika saya perhatikan sepertinya ada yang salah dalam pencuciannya, seperti terkena pemutih kain yang membuat sebagian kain sprei ini menjadi rapuh.

Karena saya melihat motif dan warnanya lumayan bagus, saya pikir sayang kalau tidak terpakai lagi hanya karena ada beberapa bagian yang koyak. Kemudian saya menambal beberapa bagian yang koyak itu dengan potongan kain lainnya.

Tidak beberapa lama saya dibuat kaget oleh sprei ini. Kenapa bagian kain yang saya tambal itu kembali robek oleh tambalan kain yang baru. Saya sempat berpikir mungkin ini disebabkan karena saya juga menambahkannya dengan tambahan pengeras kain di atasnya. Dan saya juga sempat berpikir mungkin jahitan zigzag saya yang terlalu kuat menekannya.

Pada suatu malam seperti biasa ketika saya membaca Firman Tuhan, saya sangat dikagetkan dan sekaligus gembira dengan bacaan saya malam itu. Saya seolah-olah diberikan pengetahuan baru olehNya.

"Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya." (Markus 2:21)

Itulah yang dikatakan Tuhan Yesus dalam salah satu ayat di perikop "Hal Berpuasa" (Markus 2:18-22)

Hahahahaha... dalam hati saya mengatakan "but I did it God.." 
Ohh.. Betapa bodohnya aku :) ... Betapa luar biasanya Allahku :)